SEMARANG - Kreatif. Satu kata tersebut sepertinya layak disematkan untuk aktivis Cinta Indonesia Cinta KPK (Cicak) Jawa Tengah. Setelah sempat menggelar futsal dan membuat lukisan dinding (mural) bertema anti korupsi, kini mereka merilis baju batik "Saya Cicak Lawan Korupsi".
Pengukuhan batik sebagai warisan budaya dunia (world heritage) oleh UNESCO beberapa waktu lalu, menginspirasi aktivis Cicak Jateng untuk terus melakukan improvisasi berbagai bentuk perlawanan terhadap praktek korupsi di Indonesia.
Salah satu bentuk perlawanan dengan pendekatan budaya yakni melalui pembuatan desain batik bermotif cicak lawan buaya. Desain ini dibuat perajin batik printing asal Pekalongan yang sekaligus aktivis LSM Pattiro, Aminuddin. Laiknya batik pada umumnya, Batik Cicak juga mengadopsi motif-motif seperti yang sudah ada di pasaran.
Hanya bedanya, jika dilihat dengan kaca pembesar motif batik tersebut akan terlihat gambar cicak dan buaya. Selain itu, agar identitas perjuangan melawan korupsi lebih "terasa", di saku depan batik tersebut terpampang gambar cicak ukuran besar yang dilingkari tulisan "Saya Cicak Lawan Korupsi".
Agar lebih menarik batik Cicak tersebut juga diberi motif daun Kanabis dan bunga Teratai serta dihiasi dengan gradasi sesuai warna dasar batik. Ada empat macam warna yang ditawarkan yakni dominan warna Biru,Coklat,Hijau dan Ungu.
"Batik kan sudah dianggap sebagai pakaian nasional Indonesia. Makanya, agar alam bawah sadar masyarakat terus ingat dengan gerakan anti korupsi kita buat dengan batik Cicak yang memang sudah dekat dengan kehidupan masyarakat kita," ujar Presidium Cicak Jateng, Eko Haryanto saat launching batik Cicak di kantor Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng.
Menurut Eko, produksi awal batik Cicak ini dibuat sebanyak 500 potong. Rencananya, batik tersebut selain akan disebar ke seluruh jaringan Cicak yang ada di Jakarta, Solo,Yogyakarta, Padang, dan kota-kota lainnya.
Batik tersebut juga akan dibagikan ke lembaga-lembaga yang concern dengan gerakan anti korupsi seperti ICW, YLBHI, Transparancy International Indonesia (TII) dan lain sebagainya. Selain itu, batik Cicak tersebut juga akan diberikan kepada Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Kapolda Irjen Alex Bambang Riatmodjo, Kajati Jateng Salman Maryadi, dan perwakilan Muspida Provinsi Jateng lainnya. Dalam waktu dekat ini, batik Cicak akan diproduksi secara massal.
( sumber : okezone.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Walaupun komentar itu menyakitakan atau perih ataupun menyenangkan selama masih ada hubungannya dengan BLOG ini. Saya berusaha untuk secepatnya membalas komentar anda. Saya berharap isi BLOG ini berguna untuk anda.
Terima Kasih.